Komoditas
sayuran merupakan salah satu produk hortikultura yang dikatagorikan bernilai
tinggi bagi produsen dan konsumennya (Perdana, 2009). Produsen sayuran memiliki
potensi untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi dari usaha yang dilakukannya
karena pada umumnya komoditas sayuran memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Sedangkan bagi konsumen, produk sayuran memberikan manfaat yang baik untuk
kesehatan sehingga menjadi salah satu alternatif diversifikasi pangan.
Pasar
terstruktur merupakan peluang yang baik bagi produsen seperti jasa pangan, industri, pasar ekspor,
dan supermarket merupakan alternatif pilihan untuk petani sayuran untuk dapat
menghindari fluktuasi harga karena pasar tersebut mengadakan perjanjian mengenai
harga terlebih dahulu baik formal maupun informal.
Pasar
terstruktur memberikan spesifikasi tertentu kepada produk-produk yang akan
masuk, seperti spesifikasi kualitas juga pasokan yang kontinyu. Permintaan
tersebut yang seringkali memberatkan petani sayuran yang belum melakukan
pengelolaan penanganan pasca panen dengan baik sehingga membuat sayuran yang
telah dipanen tidak dapat terjaga kualitasnya seperti berkurangnya kesegaran
dan penyusutan dalam jumlah karena pembusukan yang terlalu cepat (Perdana,
2009).
Alim
fresh fruit and vegetable adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan produk pertanian dengan cara packing yang bertujuan untuk
mempertahankan usia produk pertanian sehingga dapat sampai ke tangan konsumen
dalam keadaan masih segar/layak digunakan.
Packaging
Kotler dan Amstrong
(2012) mendefinisikan “packaging involves designing and producing the container
or wrapper for a product”yang artinya adalah proses kemasan
melibatkan kegiatan mendesain dan memproduksi, fungsi utama dari kemasan
sendiri yaitu untuk melindungi produk agar produk tetap terjaga
kualitasnya.
Menurut Titik Wijayanti
(2012), Kemasan mempunyai tujuan dan fungsi dalam pembuatan produk,
yaitu:
a. Memperindah
produk dengan kemasan yang sesuai kategori produk.
b. Memberikan
keamanan produk agar tidak rusak saat dipajang ditoko.
c. Memberikan
keamanan produk pada saat pendistribusian produk.
d. Memberikan
informasi pada konsumen tentang produk itu sendiri dalam bentuk pelabelan.
e. Merupakan
hasil desain produk yang menunjukan produk tersebut.
Menurut Kotler dan Keller
(2012), Kemasan yang baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong
penjualan. Beberapa faktor yang memiliki kontribusi penggunaan kemasan sebagai
alat pemasaran :
a. Swalayan,
kemasan yang efektif melaksanakan tugas dalam penjualan: menarik perhatian,
menggambarkan fitur produk, menciptakan keyakinan konsumen, dan membuat kesan
menyenangkan.
b. Kekayaan
Konsumen, peningkatan kekayaan konsumen membuat mereka bersedia membayar lebih
besar untuk kenyamanan, penampilan, keandalan, dan gengsi kemasan yang lebih
baik.
c. Perusahaan
dan Citra Merek, kemasan mempunyai peran terhadap pengakuan segera atas
perusahaan atau merek.
d. Peluang
Inovasi, kemasan yang inovatif dapat membawa manfaat besar bagi konsumen dan
laba bagi para produsen.
Proses
Packaging Alim Fresh Fruit And Vegetable
1.
Penerimaan
Proses di Packaging ini
dimulai dari penerimaan sayur yang dihasilkan oleh divisi produksi, maupun
kemitraan (mitra beli, mitra tani, dan mitra tani kota). Sayur yang dipilih
adalah jenis produk sesuai dengan standar mutu yang telah disepakati antara
packaging dengan para pemasok sayur.
2.
Pembersihan
Trimming merupakan salah
satu proses yang dilakukan di Packaging setelah penerimaan dan sortasi. Sayur
yang telah disortasi untuk selanjutnya dibersihkan dari kotoran, serta
dilakukan pembuangan pada bagian-bagian tertentu dari sayuran yang tidak
diperlukan (trimming). Biasanya trimming dilakukan pada sayuran jenis
daun-daunan yang berbentuk crops dengan cara membuang daun lapisan paling luar
(pada jenis kol, lettuce, dll). Biasanya kriteria daun yang ditrimming adalah
2-3 daun terluar, daun yang berlubang (bekas serangan hama dan penyakit), serta
daun yang rusak akibat kesalahan mekanis pada saat pasca panen.
3.
Penyimpanan
Setelah kegiatan
trimming, proses selanjutnya adalah penyimpanan. Penyimpanan dilakukan pada
ruang pendingin dengan temperatur yang optimal sesuai dengan daya simpan (Shelf
Life) sayuran tersebut. Untuk sayur jenis daun-daunan (kol, sawi putih,
seledri, lettuce, selada, dan lain-lain) biasanya disimpan pada ruang pendingin
bertemperatur 4-7° C. Sedangkan sayur-sayuran yang berjenis buah-buahan (tomat,
paprika, daikon, dan lain-lain) ditempatkan pada ruang pendingin bertemperatur
7-10° C. Pada sayur jenis paprika, selain disimpan di tempat bertemperatur
rendah, saat ini telah digunakan teknologi baru untuk memperpanjang daya simpan
sampai 3 minggu lebih yaitu menggunakan sistem penghampaan udara (vacuum).
4.
Pengepakan
a.
Dikemas/Packed/Wrapped
Menggunakan Film Plastic
Sayur dibungkus
menggunakan bahan yang disebut dengan film plastic . Kegunaan dari kemasan
dalam bentuk ini adalah : tampilan akan tampak bersih dan mewah , mengurangi penguapan
yang berlebihan untuk memperpanjang shelf life , melindungi sayur dari konta
minasi silang.
b.
Dikemas/Packed/Wrapped
Menggunakan Trayfoam dan Film Plastic
Sayur ditata / diletakkan
teratur di atas trayfoam kemudian dibungkus dengan menggunakan film plastic.
Kegunaan dari kemasan dalam bentuk ini adalah : tampilan akan tampak lebih
bersih dan mewah, mengurangi penguapan yang berlebihan untuk memperpanjang
shelf life, melindungi sayur dari kontaminasi silang , melindungi sayur dari
kerusakan fisik yang diaki batkan oleh tekanan.
c.
Dikemas/Packed/Wrapped
Menggunakan Kantong Plastik
Sayur dimasukkan ke dalam
kantong plastik dari jenis plastik PP atau ada juga jenis plastik PE . Kantong
plastik diberi lubang pada beberapa bagian permukaannya untuk sirkulasi udara.
Kegunaan dari kemasan dalam bentuk ini adalah : Mengurangi penguapan yang
berlebihan untuk memperpanjang shelf life, mengurangi kemungkinan kontaminasi
silang.\
Contoh Sayuran yang sudah di Packing